Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau yang lebih dikenal dengan FMIPA
merupakan salah satu fakultas yang biasanya menjadi satu konsentrasi khusus dan
terpisah dalam suatu universitas. Bahkan sekarang hampir semua perguruan tinggi
baik negeri ataupun swasta di negeri ini memiliki fakultas ini. Tapi kenapa
hanya sedikit orang yang betul-betul berminat melanjutkan pendidikan di
fakultas ini? Dan kenapa juga fakultas ini selalu menjadi alternative terakhir
bagi calon mahasiswa yang hendak memilih tempat kuliah?
Ya ini lah
opini miring kebanyakan orang awam mengenai fakultas yang sebenarnya sangat
dibutuhkan ini. Banyak orang menilai lulusan FMIPA hanya akan jadi guru, yah
mentok-mentoknya jadi dosen lah. Bahkan kebanyakan dari mereka pun menilai, kalau
mau jadi guru, mengapa tidak masuk Fakultas Keguruan saja (FKIP), kan lebih
jelas karena memang kiblat kurikulumnya diarahkan ke profesi guru? Sehingga
karena pikiran sempit ini lah, kebanyakan orang mikir FMIPA merupakan fakultas pelarian apabila calon mahasiswa tersebut sudah tidak diterima dimana-mana, ditambah lagi argumen motivasi yang mengatakan bahwa, “ya, nanti kan setelah lulus FMIPA, bisa ambil Akta IV terus jadi guru deh” yang semakin memperparah pola pikir masyarakat kalau FMIPA memang tidak diunggulkan. Lalu, kenapa FMIPA di negeri ini dan di seluruh dunia tidak ditutup saja? Dan kenapa juga malah FMIPA semakin waktu semakin banyak dibuka di berbagai universitas?
karena pikiran sempit ini lah, kebanyakan orang mikir FMIPA merupakan fakultas pelarian apabila calon mahasiswa tersebut sudah tidak diterima dimana-mana, ditambah lagi argumen motivasi yang mengatakan bahwa, “ya, nanti kan setelah lulus FMIPA, bisa ambil Akta IV terus jadi guru deh” yang semakin memperparah pola pikir masyarakat kalau FMIPA memang tidak diunggulkan. Lalu, kenapa FMIPA di negeri ini dan di seluruh dunia tidak ditutup saja? Dan kenapa juga malah FMIPA semakin waktu semakin banyak dibuka di berbagai universitas?
Dan
ternyata inilah faktanya, lulusan FMIPA sebenarnya dikonsentrasikan untuk jadi
scientist, dimana prospek kerjanya itu menjadi basic dari semua bidang
pekerjaan. Insyinsur, dokter, ekonom, dan pengacara pun tidak akan bisa bekerja
tanpa ada hasil penelitian dan pengembangan IPTEk dari anak-anak lulusan FMIPA.
Bahkan lebih dari itu, lulusan FMIPA sangat banyak juga dibutuhkan dalam bidang
usaha pertambangan, perminyakan, teknologi, bahksan sampai bidang keuangan dan
investasi, sebab selain bidang FMIPA diarahkan sebagai ilmuwan yang bergerak di
penelitian dan pengembangan (litbang), FMIPA juga diperlukan sebagai teknisi
dengan alasan bahwa lulusan FMIPA dikenal sebagai akademika yang telaten dan
penuh kecermatan sehingga kebanyakan dari anak FMIPA pun banyak ditarik sebagai
pekerja lapangan juga layaknya guru dan insinyur.
Selain itu
dari jenjang karir pendidikan pun, alumnus dari FMIPA, kini dapat melanjutkan
pendidikan S2, S3, atau profesi ke semua jurusan yang dikehendaki seperti
ekonomi, teknik, ataupun hokum. Sebab dengan basic keilmuan mendasar yang
didapat ketika kuliah sarjana, alumnus FMIPA dipercaya mampu untuk melebarkan
sayap ke semua bidang keilmuan.
Hal ini
pun dibuktikan juga, di luar negeri, yang umumnya masyarakat lebih menghargai
pendidikan, FMIPA dinilai sebagai Fakultas favorit dan bahkan di universitas
bonafit seperti Harvard, Tokyo university, dan oxford FMIPA termasuk fakultas
yang banyak peminatnya dengan tingkat persaingan yang cukup ketat.
Melihat
fakta ini, tentu FMIPA bukanlah suatu Fakultas yang semata-mata sebagai calon
guru atau dosen. Melainkan secara general, lulusan FMIPA seharusnya menjadi
tumpuan dalam proses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi baik secara
nasional maupun global.sumber: http://imamghazalim-spesialiskulit.blogspot.com/2012/10/prospek-jurusan-matematika-dan-ilmu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar